Ilustrasi: saat pengambilan gambar film indi Pelukan Sang Pelangi di akun-alun Kebumen. |
Dalam tulisan mengintip ruang kosong di rumah Bupati Kebumen, dari 15 sub sektor ekonomi kreatif baru ada dua yang hadir di sana. Sub
sektor TV & Radio yang diwakili Ratih TV dan In FM yang kondisinya disebut merana dan merintih oleh PakBos-nya. Dan kerajinan yang
diwakili oleh kegiatan produksi kerajinan bambu dan bedug. Sementara itu, ke 13 sub sektor lain belum
ada isinya alias kosong. Ke 13 sub sektor itu adalah musik- seni pertunjukan- desain- arsitektur- pasar barang seni- permainan kreatif- IT- busana- riset dan
pengembangan- fotografi, video dan film- kuliner- periklanan serta percetakan dan penerbitan. Dan dari dua sub sektor yang telah terisi
tadi, dunia kerajinan masih terbuka lebar dengan beragam potensi.
Pada bagian ini,
ada satu hal yang mungkin dianggap biasa karena telah menjadi rutin. Yaitu car free day yang telah menjadi agenda
tetap pemerintah maupun masyarakat di setiap hari Minggu jika alun-alun kota
tak dipakai untuk kepentingan lain. Acara
rutin yang diagendakan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui kordinasi Kasi Olahraga Disdikpora sementara
waktu ini tentu lebih banyak diisi dengan hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan olahraga seperti senam, jogging dan sebagainya. Meski demikian, seperti
biasa, di setiap pusat keramaian, selalu muncul pedagang aneka kuliner dan kaki
lima lainnya. Sejauh yang diketahui, potensi ekonominya kurang dioptimalkan secara
terencana sebagai upaya pengembangan/ pembangungan sistem perekonomian lokal.
Di beberapa kota
lain, banyak aktivitas kreatif diikutsertakan dalam mengelola agenda rutin hari
bebas kendaraan bermotor ini. Di Jakarta yang selama ini (seolah) menjadi cermin Kebumen,
minggu lalu diselenggarakan pesta busana jalanan yang diberi judul Sunday Dress Up (SDU) dengan catwalk terpanjang di dunia dari
Bundaran HI sampai Monas pada 16 Pebruari 2014. Di sepanjang jalan yang
dilalui, para peraga busana jalanan ini menampilkan aneka busana dan asesori
dengan cara dan gaya masing-masing. Yang menarik adalah dominasi kain batik
aneka rupa muncul di sana. Acara ini memang disiapkan sebagai pembuka bagi
sebuah hajatan besar Pekan Busana Indonesia (Indonesia Fashion Week/ IFW) 2014 yang akan diselenggarkan 20 –
23 Pebruari 2014 di Jakarta Convention Center.
Sunday Dress Up - road to IFW 2014-1 |
Sunday Dress Up - road to IFW 2014- 2 |
Melakukan copas (copy-paste) secara keseluruhan untuk event sebesar itu tentu akan sulit dilakukan. Tetapi
ada hal yang bisa diwujudkan dalam skala
lokal untuk memberi nilai lebih dalam mengisi aktivitas car free day yang dapat merangsang perkembangan beragam aktivitas
ekonomi kreatif di Kabupaten Kebumen dengan pelibatan sejumlah komunitas yang
telah ada. Misalnya yang dilakukan oleh
komunitas seni pertunjukan teater yang bisa dikombinasikan dengan pentas musik
dan peragaan busana serta bazar produk-produk kerajinan. Untuk sementara waktu,
kolaborasi beberapa sub sektor ekonomi kreatif itu dilakukan sebulan sekali
atau dua kali. Dan yang terpenting adalah menanggalkan pola pikir lama yang formalistik
dan senantiasa mengaitkan dengan kapasitas anggaran pemerintah yang memang selalu
dibatasi. Serta menumbuhkan suasana yang terbarukan yang merangsang
tumbuh dan berkembangnya beragam aktivitas kreatif warga masyarakat.
Pilihan lokasi catwalk - 1 membujur Barat-Timur di sisi Utara |
Pilihan lokasi catwalk - 1 membujur Barat-Timur di sisi Selatan |
Jika acara khusus
seperti di atas telah menjadi agenda tetap, perlahan dan pasti, dampak
ekonominya akan mengikuti. Pada awal waktu, mungkin saja kuantitas dan kualitas
kegiatan tak sesuai harapan untuk menjadikannya sebagai pemicu aktivitas pengembangan
skala perekonomian daerah. Tetapi, seiring perjalanan waktu, agenda yang
sebaiknya diprogram ini akan meningkatkan daya tarik masyarakat dan pihak-pihak
tertentu yang selama ini belum nampak sebagai sumber kekuatan baru dalam pola
pembangunan ekonomi kewilayahan berbasis kreativitas. Karena, pada hakikatnya,
setiap orang punya potensi kreatif dan banyak diantaranya tidak menyadari
sebagai potensi ekonomi. Pendekatan
ekonomi kreatif membuka peluang munculnya para pelaku wirausaha baru dibanding
pendekatan konvensional.
Pengisian agenda
khusus pada acara rutin car free day
tak harus mengeluarkan dana tambahan jika pemerintah mau menggandeng pihak
swasta lokal maupun nasional untuk memfasilitasi beragam aktivitas kreatif
tadi.
Di sisi lain,
banyak potensi ekonomi yang akan terdorong maju semisal Batik Tanuraksan dan
sejumlah perajin konveksi di desa Karangsari yang berada di sekitar kota untuk
urusan peragaan dan transaksi busana. Yang diperlukan adalah komitmen dan
kerjasama lintas sektor. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diwajibkan menyediakan
tema utama agar selaras dengan program yang tengah dikembangkan pada
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui program Sentra Kreatif
Rakyat-nya. Sementara itu, Dinas Koperasi dan UMKM juga diwajibkan untuk segera
mewujudkan hasil lomba Riset Unggulan Daerah 2013. Yaitu OVOP bagi kerajinan
anyaman pandan. (bersambung).
0 komentar:
Posting Komentar