Minggu, 05 Mei 2013

Yang Cantik Dari Indah (Sambungan)


Bagaimanapun, keputusan telah diambil dengan segala risikonya. Dan kedua orangtua Wiwid ternyata mendukung keputusan itu. Dengan sisa tabungan selama ia bekerja di pasar swalayan dan keuntungan yang disisihkan untuk modal mengembangan bisnis produk kemasan di Kebumen, ia terpaksa pulang-pergi Kebumen-Purwokerto dengan kereta api atau bis jarak pendek. Restu dan keterlibatan sang bunda dalam memproduksi kotak-kotak kemasan yang ia tekuni mulai mendapatkan pasar di tanah kelahiran. 

Keuletan dirinya melobi pemilik Jadi Baru Swalayan yang baru dua tahun beroperasi di Kebumen akhirnya membuahkan hasil. Ia mendapat sepetak ruang di lantai atas yang kemudian bertambah seiring dengan volume penjualan produk-produknya. Menurut penuturan Wiwid yang dikuatkan sang bunda, toko swalayan ini menerapkan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan. Meski belum semua barang yang dititipkan laku terjual, pihak manajemen toko membayar penuh secara periodik. Kemudahan inilah yang medorong Wiwid berani mengutarakan niatnya untuk segera berumah tangga dan ikut suami hidup di Kota Kembang, Bandung.

Sepeninggal Wiwid, usahanya diteruskan sang bunda bersama suami dan adiknya yang masih siswa kelas 1 SMP. Bu Sapto mengambil alih semua, dari membeli bahan, produksi sampai pemasarannya. Ketika saya tahu hasil produksi mereka unik dan berkualitas, tanpa ragu ikut mendorong Indah untuk mengaplikasikan pelajar matematika yang didapat di  sekolah. Tak sampai sebulan, Indah (Vicky) mampu menghadirkan model baru berupa kemasan segi delapan yang selama ini baru berbentuk kotak atau persegi panjang.

Indah dan kedua orangtuanya telah membuat dan memasarkan 27 jenis (varian), Dengan tambahan satu dari segi delapan, Indah bermaksud membuat model-model baru yang lebih aplikatif. Semisal berbentuk hati atau silindrik (bulat). Kedua model ini memang masih diuji-coba produksi. Bahkan ketika saya sarankan ia membuat berbagai model produk kombinasi dengan limbah batang pisang (gedebog) kering serta pandan, ia sangat antusias. 


Mendorong semangat wirausaha untuk remaja seusia Indah memang memerlukan kiat khusus: 
  1. Harus mampu menyelami dunia remaja kekinian;
  2. Mengajak dengan cara dan gaya bahasa mereka;
  3. Memberi contoh sesuai logika yang ia miliki;
  4. Mendorong kreatifitas tanpa penekanan target volume dan nilai transaksi;
  5. Tetap mengutamakan kegiatan belajar mengajar (sekolah)

Vicky Indah adalah potensi sumber daya manusia masa depan bagi diri, lingkungan dan masyarakatnya. Peran utama orang-orang dewasa di sekitarnya adalah  menyediakan ruang dan suasana kondusif. Jika di lingkungan itu ada beberapa orang seperti Indah, jangan biarkan mereka berkembang tanpa arah dan tujuan yang jelas. Merekalah tunas-tunas muda yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Semoga      

0 komentar:

Posting Komentar